TERASWISATA.COM– Kota Solo kembali menjadi panggung kreativitas dan inovasi lewat penyelenggaraan Solo Anggrek Festival 2025, sebuah gelaran perdana yang memadukan pesona flora dengan geliat ekonomi lokal. Festival ini berlangsung pada 19–27 Juli 2025 di Graha Wisata Niaga dan menjadi bagian dari rangkaian acara Solo Raya Great Sale.
Ajang ini menghadirkan ragam anggrek dari berbagai daerah Indonesia, menjadi wadah apresiasi para penggiat dan pecinta tanaman eksotis tersebut. Tak hanya sebagai pameran, festival ini juga dirancang sebagai medium edukasi dan penggerak ekonomi hijau berbasis komunitas.
Festival dibuka secara resmi dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional, termasuk Direktur Buah dan Hortikultura Kementan Dr. Liferdi Lukman, Wali Kota Solo Respati Ardi, mantan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Johan, serta Anggota DPR RI Hj. Melati Erzaldi yang juga Ketua PAI Bangka Belitung.
Ketua panitia Arifin menuturkan bahwa meski festival sempat mengalami tantangan teknis, semangat untuk mengangkat potensi anggrek lokal tak pernah padam.
"Kami bersyukur acara ini bisa berjalan meskipun ada berbagai kendala. Ini adalah langkah pertama, dan dari sinilah kita membangun tradisi baru yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat menjadi titik awal menuju kalender tahunan Kota Solo, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha dan komunitas anggrek dari berbagai wilayah.
Sementara itu, Wali Kota Respati Ardi menekankan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati melalui pendekatan budaya dan ekonomi kreatif.
“Anggrek bukan sekadar tanaman hias, tapi simbol kekayaan hayati tropis Indonesia. Festival ini memperkuat branding Solo sebagai kota event dan kota yang ramah terhadap berbagai bentuk pelestarian dan inovasi,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba anggrek antar peserta dari berbagai kota. Sambutan publik pun luar biasa—pengunjung memadati area festival, menciptakan atmosfer meriah sekaligus edukatif.
Dengan antusiasme yang tinggi, Solo Anggrek Festival dinilai punya potensi besar menjadi ikon baru wisata berbasis flora di Kota Solo. Lebih dari sekadar perhelatan hobi, festival ini menjadi ruang temu antara keindahan alam, kesadaran lingkungan, dan penguatan ekonomi lokal.
