Asal Muasal Nama Lodji Gandrung Rumah Dinas Presiden Jokowi Kala Menjabat Walikota Solo

Kamis, 22 Oktober 2020 : 23.38

0 komentar

Loji Gandrung sempat juga digunakan oleh Jenderal Gatot Subroto yang kala itu gubernur militer untuk wilayah Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya


Presiden Jokowi pernah menempati Lodji Gandrung saat masih menjabat sebagai Walikota Solo (Foto: Dea/Teraswisata)

TERASWISATA - Kota Solo banyak memiliki bangunan tua era kolonial Belanda yang sampai saat ini masih berdiri megah di berbagai sudut kota Solo.


Salah satu bangunan tersebut adalah Loji Gandrung, yang saat ini digunakan sebagai rumah dinas Walikota Solo. Rumah dinas yang juga pernah dihuni Presiden Joko Widodo kala masih menjabat sebagai orang nomer satu di Kota Solo selama dua periode.


Semula bangunan tersebut adalah rumah tinggal pribadi milik Johannes Augustinus Dezentje (1797-1839). Bagunan khas Eropa tersebut dibangun pada tahun 1830.


Pemiliknya merupakan pemilik perkebunan Belanda pertama di wilayah Surakarta dan juga dikenal sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali (de legendarisch Solose planter en landheer van Ampel).


Loji Gandrung berdiri di lahan seluas 6.295 meter persegi, sementara luas bangunan memiliki luas 3.500 meter persegi.


Bangunan ini memiliki gaya arsitektur Indis, yakni perpaduan antara budaya Eropa (Belanda) dengan budaya lokal (Jawa).


Sebagai pengusaha perkebunan yang terkenal di masa Kolonial,  Tinus seringkali  mengadakan pesta di rumahnya yang berada di Solo.


Kala itu rumah Tinus sering digunakan untuk menggelar pesta dansa untuk tokoh dan koleganya. Tradisi tersebut merebak sejak awal abad ke-20.


Awal  Gedung Tersebut Bernama  Loji Gandrung


Kemegahan Lodji Gandrung Rumah Dinas Walikota Solo (Foto: Dea/Teraswisata)

Seringnya mereka menggelar pesta dansa, warga yang tinggal di sekitarnya menyebut pesta tersebut sebagai gandrungan. Gandrungan sendiri berasal dari bahasa Jawa gandrung yang memiliki arti menyenangi.


Karena rumah milik Tinus berukuran sangat besar, luas dan megah maka mereka menyebutnya Loji. Sehingga mereka menyebutnya Loji Gandrung hingga saat ini.


Presiden Soekarno Miliki Kamar Khusus di Loji Gandrung


Bung Karno Presiden Pertama Republik Indonesia Pernah Beristirahat di Kamar ini (Foto: Dea/Teraswisata)

Seringnya Presiden Soekarno sering datang dan menginap di Kota Solo dan menggelar jamuan makan malam dengan hiburan tarian Gatot Kaca Gandrung yang dimainkan oleh tokoh wayang orang Sriwedari.


Ada versi lain untuk sebutan Loji Gandrung, saking seringnya menampilkan tari Gatokaca Gandrung di gedung tersebut  masyarakat menyebutnya sebagai Loji Gandrung.


Bahkan kamar dimana Presiden Soekarno tidur  dikenal dengan sebutan Ruang Soekarno. Kamar tersebut juga tidak mengalami perubahan sampai saat ini.


Loji Gandrung Pernah Jadi Markas Jenderal Gatot Subroto dan Brigjen Slamet Riyadi


Loji Gandrung sempat juga digunakan oleh Jenderal Gatot Subroto yang kala itu gubernur militer untuk wilayah Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya.


Lodji Gandrung Rumah Dinas Walikota Solo Ini Pernah Jadi Markas Militer Gatot Subroto (Foto: Dea/Teraswisata)

Di gedung tersebut Gatot Subroto untuk  menyusun strategi menghadapi gresi militer II (1948-1949) yang dilakukan Belanda dan Sekutu.Untuk mengenangnya patung Gatot Subroto dibangun  depan Loji Gandrung.


Bukan hanya Gatot Subroto yang menjadikan Loji Gandrung jadi markas militer. Brigade V yang dipimpin Letkol Slamet Riyadi ketika terjadi Serangan Umum Solo pada 1949 juga menggunakan Loji Gandrung untuk menyusun kekuatan.  (Diolah dari berbagai sumber)


(Dea)



Share this Article

TeraswisataTV

More Stories