Misteri Sinar Biru & Desa yang Hilang di Lereng Gunung Lawu

Selasa, 15 September 2020 : 23.23

0 komentar

Gunung Lawu

KARANGANYAR - Pesona keindahan gunung Lawu yang dibalut dengan segala misterinya tidak perlu disangsikan lagi. Keindahan gunung yang memiliki nama asli Wukir Mahendra itu sejatinya masuk dalam kategori gunung api purba.

Berdasar sejarahnya merupakan salah satu gunung api purba. Hal tersebut di perkuat dengan ditemukannya banyak ditemukan bebatuan kuno dengan ukuran cukup besar.

Yang sampai saat inipun belum bisa dipecahkan misterinya.Darimana dan bagaimana asal batu tersebut.Namun diperkirakan situs watu kandang masuk dalam peradapan kuno masa megalithikum.

Bentuk bangunan di situs watu kandang sangat beragam, seperti Menhir (tugu batu) besar dan berdiri tegak seperti tugu, Dolmen (meja batu),umpang batu(tempat menumbuk padi), juga watu berbentuk dakon (mainan anak-anak khas jawa).

Berada di ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (MDPL) gunung ini terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sejumlah mata air di Lawu menjadi 'gentong air' dan sandaran kehidupan bagi lima kabupaten yaitu, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi dan Magetan di Jawa Timur.

"Gunung Lawu kui nguripi (alam Lawu memberikan kehidupan)," jelas Joko Sunarto saat memulai perbincangan dengan teraswisata.com.

Mbah Po,begitu sosok unik yang ramah ini menyebut jika merunut dari sejarahnya merupakan salah satu gunung api purba. Saat ini status gunung Lawu merupakan gunung api "istirahat" (diperkirakan terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885).

Meski begitu di bagian lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang(solfatara). "Yen sejarahe, Lawu masuk kategori gunung Purba.Contone wae akeh temuan batuan kuno.Kaya situs Watu Kandang," paparnya.

Menurut Pak Po, yang dikenal sebagai pengamat gunung Lawu menceritakan bahwa di wilayah gunung Lawu tepatnya di sekitar puncak Lawu menurut cerita turun temurun dari para sesepuh di sekitar gunung Lawu pernah ada perkampungan di dikawasan sebelum  puncak Lawu.

Jika desa tersebut hilang karena erupsi gunung Lawu pastinya ditemukan tulang belulang di kawasan tersebut. Letak desa tersebut konon berada di seputaran kawasan Cemoro Pogog.

Penduduk sekitar percaya ada bekas peradaban sebuah desa yang letaknya di atas candi Sukuh atau tepatnya di kawasan Cemoro Pogog. Namun desa tersebut kemudian hilang dari peradaban dunia.

Hanya menyisakan bentuk beberapa peralatan dapur seperti tungku tempayan batu, padasan, sumber mata air dan beberapa sisa peradaban yang menunjukkan pernah ada kehidupan di lokasi tersebut.

Sisa Gerabah diperkirakan berasal dari desa yang hilang (Foto: hariankota.com)

"Tapi itu tidak kita temukan sama sekali. Cuma sisa-sisa gerabah. Ya mbuh kegondhol nyang ndi ya ra weruh. Dimensinya kan sudah lain," paparnya lebih lanjut.

Dikawasan Cemoro Pogog dulunya pernah terlihat sebuah sleret (sinar) arahnya naik ke atas berwarna biru. Terakhir terlihat di era Soekarno sempat terlihat dua kali sampai tiga kali. Warga meyakini desa itu menghilang tak berbekas karena ada faktor lain.

"Letaknya di atas Sukuh,di seputaran candi kuno (Cemoro Pogog). Semua penduduk hilang, hanya ditemukan  bekas perkampungan dan juga gerabah seperti lumpang, peralatan dapur yang berceceran dan sebagian tertimbun tanah," ucap Pak Po.

Ditelisik dari ceceran gerabah yang ditemukan,sepertinya biasa digunakan pada abad pertengahan atau bahkan mungkin di jaman batu. Tidak ditemukan bukti sisa kerangka manusia.Saat menemukan bentuk seperti kuburan kuno,saat digali juga tidak ditemukan  kerangka.

"Uniknya lagi, kuburan kuno tersebut membujurnya justru ke arah timur. Dan panjangnya kebanyakan lebih dari dua meter," lanjutnya.

Namun Pak Po tidak berani menggali lebih dalam lagi meski wilayah tersebut belum masuk dalam situs cagar budaya. Namun ada kearifan lokal yang harus dipatuhi, meski sebenarnya tidak ada aturan tertulisnya. Karena banyak penemuan situs kuno nan misterius  di lereng gunung Lawu.

"Dan hal itu  bisa membuka tabir  misteri terkait  peradapan pertama yang ada di sekitar gunung Lawu. Bahkan adanya kepercayaan Jawa bahwa peradapan pertama berasal dari Gunung lawu benar adanya," tutupnya.(Tya)

Share this Article

TeraswisataTV

More Stories