Festival Gejog Lesung, Nguri-Uri Budaya Daerah

Jumat, 02 Agustus 2019 : 17.11

0 komentar

KLATEN – Generasi milineal masa kini mungkin sedikit mengenal alat tradisonal bernama lesung.

Di acara Festival Gejog Lesung dalam rangka HUT Ke-215 Kabupaten Klaten 2019, masyarakat bisa mengenal lebih dekat alat yang dulu sebagai penumbuk padi itu, namun kini menjadi alat musik tradisional yang mengalun unik berwarna akustik.

Sekitar  34 kelompok kesenian pamer kebolehannya menabuh lesung di Lapangan Barepan, Cawas, Klaten. Disaksikan ribuan penonton yang rela berdesakan dan panas di bawah terik matahari, setiap grup terdiri sebelas pemain tampil menabuh lesung sambil mengiringi tembang yang dinyayikan peserta lainnya.

Bunyi “tok tek tok glung” yang menggema mengingatkan cerita masa lalu ketika bulan purnama para petani desa bersukaria menumbuk padi sambil berdendang.

“Zaman dahulu lesung digunakan oleh masyarakat sebagai alat untuk memisahkan padi dari tangkai dan kulitnya. Padi yang kering dimasukkan dalam lesung, kemudian ditumbuk dengan alu sehingga menimbulkan irama.

Namun setelah berkembangnya alat penggiling padi yang semakin modern, maka gejog lesung saat ini berkembang menjadi kesenian tradisional,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani.

Ditambahkan, gejog lesung dikenal hadir membawa keceriaan sejak dahulu. Permainan musik ini, zaman dahulu dimainkan saat malam bulan purnama, atau yang dikenal sebagai malam terang bulan.

Gejog lesung ini dipakai sebagai hiburan dan pengiring keceriaan anak-anak yang sedang bermain di halaman rumah.

Sayang dengan pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu penyebab lunturnya kecintaan generasi muda akan budaya bangsa. Maka Pemkab Klaten di rangkaian HUT Klaten Ke-215, kata Sri Mulyani bermaksud nguri-nguri budaya melalui Festival Gejog Lesung.

Festival Gejog Lesung 2019 sengaja dilombakan agar lebih menarik. Tidak saja diikuti orang dewasa tapi juga melibatkan peserta dari unsur anak – anak dan pelajar.

“Tampil sebagai pemenang di Festival Gejog Lesung 2019 adalah peserta Kecamatan Polanharjo. Disusl juara kedua dari Kecamatan Tulung, terbaik III Desa Barepan, Kecamatan Cawas.

Sedangkan Juara harapan satu dan dua masing – masing dari Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Karangdowo. Kemudian pemenang lesung artistik direbut dari Kecamatan Klaten Utara” jelas Kepala Bagian Humas Setda Klaten Wahyudi Martono. (Humas Klaten) /dira

Share this Article

TeraswisataTV

More Stories