TERASWISATA - Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Dan Tradisi, memberikan bantuan dana hibah diantaranya kepada komunitas budaya sebagai komitmen pemerintah mendukung pemajuan kebudayaan juga mendukung kegiatan kebudayaan di Indonesia.
Salah satu penerima dana hibah tersebut adalah Yayasan Pawiyatan Kebudayaan Keraton Surakarta Hadiningrat.
GKR Koes Moertiyah Wandansari atau biasa disapa Gusti Moeng sebagai Ketua Yayasan Pawiyatan Kebudayaan Keraton Surakarta Hadiningrat bersama total 235 yayasan lain hadir dalam Workshop Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat.
"Bersama yayasan lain kami hadir di Jakarta untuk Workshop Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat," jelas Gusti Moeng, Jumat (3/5/2019).
Sementara itu yayasan yang dipimpinnya mendapat bantuan hibah fasilitasi komunitas budaya di masyarakat dan revitalisasi desa adat. Dengan nominal Rp. 100 juta. Penandatanganan surat perjanjian kerja sama (MoU) bagi penerima bantuan pemerintah telah dilakukan Jakarta, Selasa (2/5/2019) malam lalu.
"Bantuan dana tersebut akan digunakan sebagai sarana untuk merekonstruksi busana adat Karaton yang telah lama tidak dikenal oleh masyarakat umum," lanjut Gusti Moeng.
Diantaranya adalah kampuhan ageng yang terdiri atas Kampuh Gerbong Kandhem (agem dalem ingkang sinuhun), Ngumbar Kunco (ageman pepatih dalem), Sampir Kunco (ageman Pangeran putra dalem), Kepuh Sampir (ageman sentana dalem), dan Kepuh Ukel (ageman abdi dalem).
Ditambahkan Juru bicara Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabumi, Yayasan Pawiyatan Kebudayaan Keraton Surakarta Hadiningrat telah lama ada dan menjadi pusat pelestarian kesenian.
"Sebagai tempat regenarasi para penari, pedalangan, hingga pambiworo. Mereka sedari kecil didik agar memiliki keahlian tersebut," papar Wirabumi. (Uut)
