![]() |
| Kampung Alit, wisata kuliner baru di Karanganyar, memadukan restoran keluarga, coffee shop, area bermain anak, dan nuansa alam terbuka khas pedesaan (Foto: TERASWISATA. COM) |
KARANGANYAR, TERASWISATA.COM - Peta wisata kuliner di Kabupaten Karanganyar kembali bertambah. Menyambut lonjakan kunjungan wisatawan pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sebuah destinasi kuliner bernuansa pedesaan bernama Kampung Alit resmi diperkenalkan di wilayah Karangpandan.
Berada di simpang Keprabon, Kampung Alit menawarkan konsep wisata keluarga yang menggabungkan kekayaan kuliner Nusantara dengan suasana alam terbuka khas lereng Gunung Lawu.
Hamparan area hijau, bangunan bernuansa tradisional, serta udara sejuk menjadi daya tarik utama yang membedakan destinasi ini dari restoran konvensional.
Tak sekadar tempat makan, Kampung Alit dirancang sebagai ruang rekreasi lintas usia. Di satu kawasan, pengunjung dapat menemukan restoran keluarga, coffee shop bergaya kekinian, area bermain anak, kolam renang khusus balita, hingga sentra oleh-oleh UMKM lokal.
Pengelolaan destinasi ini berada di bawah naungan Lawu Group, pengembang pariwisata yang telah lama mengelola sejumlah objek wisata di kawasan Karanganyar.
Kehadiran Kampung Alit diharapkan menjadi simpul baru penggerak ekonomi masyarakat sekitar, khususnya di Kecamatan Karangpandan.
Direktur Utama Lawu Group, Parmin Sastro Wijono, menyampaikan bahwa Kampung Alit lahir dari kebutuhan akan destinasi wisata keluarga yang nyaman, ramah anak, dan tetap mengangkat identitas kuliner Indonesia.
“Kami ingin menghadirkan ruang berkumpul yang bisa dinikmati semua generasi. Orang tua bisa bersantai, anak-anak bermain aman, sementara anak muda tetap punya ruang nongkrong yang relevan,” ujarnya.
Dibangun di atas lahan sekitar 7.000 meter persegi, pengembangan Kampung Alit masih berlangsung dan saat ini telah mencapai sekitar separuh dari total rencana pembangunan.
Meski demikian, kawasan ini mulai dibuka secara terbatas untuk publik sebagai tahap pengenalan sebelum peresmian penuh yang ditargetkan menjelang Idulfitri.
Ke depan, kawasan ini akan diperluas dengan berbagai fasilitas tambahan, mulai dari kolam renang dewasa, taman ikan, playground tematik, hingga pendopo multifungsi yang dapat dimanfaatkan untuk acara keluarga, pertemuan komunitas, maupun resepsi pernikahan.
Salah satu konsep yang disiapkan adalah Edu Agro, yakni area hortikultura yang memungkinkan pengunjung memanen sayuran langsung dari kebun.
Hasil panen tersebut nantinya dapat diolah sendiri di area kuliner terbuka. Selain itu, rencana jalur wisata jeep menuju kawasan sungai di sekitar lokasi juga tengah disiapkan sebagai daya tarik wisata petualangan.
Dari sisi kuliner, Kampung Alit mengusung konsep Nusantara Resto dengan menu yang familier bagi lidah masyarakat Indonesia. Sajian berbahan dasar ikan, ayam, bebek, hingga seafood disiapkan dengan porsi keluarga.
General Manager Lawu Group, Achmad Ridho, menyebutkan bahwa Kampung Alit menghadirkan menu khas yang jarang ditemukan di Karanganyar.
“Kami punya menu andalan seperti Belut Ageng Bawang dan Lele Ageng Bawang. Porsinya besar, rasanya kuat, dengan karakter sambal yang khas,” jelasnya.
Pilihan sambal pun beragam, mulai dari sambal bawang, terasi, matah, hijau, pete, hingga varian sambal seafood yang diracik khusus.
Sementara itu, coffee shop di dalam kawasan Kampung Alit menyasar kalangan muda dan komunitas kreatif. Menu yang ditawarkan meliputi kopi, minuman susu, teh, mocktail, serta aneka pastry dengan harga terjangkau, mulai dari ribuan hingga puluhan ribu rupiah.
Sebagai bagian dari jaringan wisata Lawu Group, Kampung Alit juga terhubung dengan destinasi lain seperti Lawu Park, Sakura Hills, dan Wonder Park. Ke depan, pengunjung berpeluang memperoleh berbagai keuntungan tambahan, termasuk promo silang tiket wisata.
Di balik pengembangannya, Kampung Alit menyimpan nilai historis keluarga. Lahan yang digunakan merupakan tanah warisan keluarga yang dahulu dimanfaatkan sebagai penggilingan padi.
Pemilik lahan, Sri Asih Handayani, menuturkan bahwa pembangunan Kampung Alit diniatkan sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua sekaligus sarana berbagi manfaat bagi lingkungan sekitar.
“Kami berharap tempat ini bisa terus memberi manfaat, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi warga,” ujarnya.
Dengan kombinasi konsep pedesaan yang menenangkan, sajian kuliner Nusantara yang berkarakter, serta pengelolaan profesional, Kampung Alit diproyeksikan menjadi destinasi wisata keluarga baru yang memperkaya pilihan wisata dan kuliner di Kabupaten Karanganyar, khususnya pada momentum libur panjang akhir tahun.***
