Penataan kedai yang berada di ketinggian 1.000 mdpl ini pun mampu membius para pengunjungnya
TERASWISATA - Wisata dengan konsep caffe Kopi makin ramai dikunjungi masyarakat.
Salah satunya Forest Kopi yang kini dilengkapi dengan Kembang Langit Park semakin dilirik oleh turis. Baik dari luar kota maupun dalam kota.
Seperti kedai kopi pada umumnya Forest Kopi juga menyediakan aneka kopi. Mulai dari kopi lokal Batang hingga kopi-kopi berbagai daerah yang tak hanya sekadar ngopi, di sini juga disediakan berbagai kudapan dan makanan
Pemandangan khas hutan damar di Desa Kembang Langit Blado ini menjadi nilai plus kedai kopi ini.
Penataan kedai yang berada di ketinggian 1.000 mdpl ini pun mampu membius para pengunjungnya.
Terletak di jalur penghubung Dieng juga menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Tak ayal, ketika weekend jumlahnya pun selalu membludak. Dan bahkan banyak mobil-mobil dari luar kota yang berderet memenuhi area parkir. Pastikan untuk datang lebih awal jika kamu ingin mendapatkan tempat duduk ketika berada di sini.
Sadar akan potensi wisatanya, Forest Kopi pun melirik wisata spot Selfi untuk memikat pengunjung. Selain panorama kedainya yang memang instagramable, Forest Kopi kemudian menghadirkan Forest Bridge. Jembatan gantung di tengah rimbunnya pohon damar. Untuk menikmati spot selfi ini pengunjung dikenakan biaya tambahan sebesar Rp20 Ribu.
Tak pelak, Forest Bridge ini kembali viral lantaran diburu para pecinta selfi. Dengan pemandangan latar belakang kedai kopi di tengah hutan, keindahan Forest Bridge mampu wara-wiri di timeline anak Hits Batang.
Meski sempat tutup lantaran pandemi, Forest Kopi justru memanfaatkan ini untuk mengembangkan spot wisata baru. Pengelola pun semakin mempererat kerja samanya dengan Perum Perhutani untuk mengembangkan wisata di sekitar Forest Kopi. Hingga beberapa waktu lalu, akhirnya turut dibuka pula wisata Kembang Langit Park.
Dengan merogoh kocek Rp10 Ribu kamu sudah bisa menikmati aneka spot Selfi kekinian di antara rimbunnya pepohonan hutan Kembang Langit. Mulai dari spot balon udara, sepeda melayang, spot taman bunga, dan aneka spot menarik lainnya.
"Kami sempat tutup ya dari Maret sampai diijinkan kembali pada pertengahan Juni kemarin setelan simulasi oleh Disparpora dan Dinkes Batang, dan saat libur itu kami merenovasi tempat juga menambah wahana foto Kembang Langit Park," tutur Pemilik Forest Kopi, Nanang.
Meski sangat ramai, pihaknya tetap mengutumakan protokol kesehatan seperti memberikan jarak antar meja kursi satu dan lainnya. Saat akhir hari biasa pengunjung bisa mencapai 500 sampai 1000 orang, dan ketiak akhir pekan tembus hingga 1500an orang.
"Meja kursi pengunjung sudah kami tata dengan jarak, dan kami juga tekankan protokol kesehatan dari depan sebelum masuk security telah standby cek suhu, meminta pengunjung cuci tangan, memakai masker dan mengisi data diri," jelasnya.
Dengan kerja samanya dengan Perum Perhutani, nantinya masih akan ada perkembangan pengelolaan lahan. Saat ini pihaknya sudah mengembangkan sekitar 8.8 hektare. Ke depannya akan ditambah sekitar 10.8 hektare untuk aneka fasilitas. Seperti seperti taman air, taman hammock, dan juga villa.
Sumber : PemprovJateng
(Dea)