Rajamala, Legenda Canthik Perahu Keraton Solo Yang Penuh Aura Mistis

Sabtu, 14 November 2020 : 15.25

0 komentar

Bentuk Rajamala, ini dalam pewayangan, berbentuk dan bersifat setengah manusia dan setengah raksasa


Foto Kepala Rajamala (Dita)

TERASWISATA - Canthik Perahu Rajamala adalah hiasan (canthik) pada haluan perahu Rajamala yang dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV Raden Mas Sugandi pada masa pemerintahan Paku Buwono IV yang memerintah pada tahun 1788-1820.


Canthik ini terbuat dari kayu jati yang berasal dari hutan khusus milik keraton Surakarta yaitu Donoloyo. Konon ketika ada bangunan keraton yang kayunya perlu diganti ketika itu juga ada pohon jati di hutan Donoloyo yang tumbang.


Bentuk Rajamala, ini dalam pewayangan, berbentuk dan bersifat setengah manusia dan setengah raksasa. Matanya besar dan melotot, rambut tebal, dan lebat. Memiliki hidung yang juga besar dihiasi kumis tebal, memiliki taring.


Meskipun canthik Rajamala ini berbentuk menyeramkan tapi canthik ini didasari atas kesaktian tokoh Raden Rajamala yang tak terkalahkan dalam kisah pewayangan dan sebagai simbol untuk menolak bala atau aura negatif.


Perahu Rajamala memiliki ukuran 58,9 x 6,5 meter dan terbilang besar dan perkasa pada masanya. Salah satu bukti kebesarannya adalah ukuran dayung perahunya yang sangat besar. Dayung Rajamala dengan panjang sekitar 6,6 meter masih tersimpan di Museum Keraton Surakata.


Foto : Dayung Kapal (Dita)

Semula perahu itu akan digunakan untuk menjadi alat transportasi air bagi permaisuri Paku Buwono IV jika ingin pulang ke Madura. Namun pada akhirnya perahu Rajamala tersebut hanya dipakai hilir mudik Solo-Gresik. Hingga pada masa Paku Buwono VII dibuatlah duplikat canthiknya untuk disimpan di Keraton.


Kapal tersebut memakai simbol hiasan canthik yang terpasang pada kedua ujung kapal. Simbol ini terpasang pada halauan dan buritan kapal.


Canthik Rajamala kini disimpan di berkunjung ke 2 museum yang ada di kota Solo yaitu, Museum Radya Pustaka dan Museum Keraton Surakarta.


Untuk bagian depan disimpan di musium Kraton Solo dan bagian belakang di simpan di musium tertua di Indonesia yakni musium Radya Pustaka.


Aura mistis langsung terasa ketika memasuki ruangan gelap tempat rajamala berada dan melihat patung ini secara langsung. Konon katanya patung kepala Rajamala yang ada di Museum Radya Pustaka itu tak mau dipindah dan setia menempati ruangan gelap.  (Diolah dari berbagai sumber)



(Dita)


Share this Article

TeraswisataTV

More Stories