Nama situs Warungboto mulai dikenal masyarakat luas ketika putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution melakukan foto pre-wedding di lokasi tersebut
 |
| Pesanggrahan Rejawinangun saat ini ramai (Foto: doc. BPCB Yogyakarta) |
TERASWISATA - Kota Yogyakarta sarat akan bangunan cagar budaya yang hingga saat ini masih terpelihara dan terjaga keberadaanya.Salah satunya adalah situs Warungboto atau dikenal dengan nama Pesanggrahan Rejawinangun.
Pesangrahan Rejowinangun, berasal dari kata “reja” yang berarti sejahtera dan “winangun” berarti membangun atau mendirikan. Sehingga Rejowinangun memiliki arti “membangun kesejahteraan.”
Lokasinya berada di Jalan Veteran No.77, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Pada awalnya, situs ini merupakan lokasi sebuah pesanggrahan dan pemandian.
Dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I kemudian dilanjutkan pembangunannya di era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II.
Disebut sebuah pesanggrahan dan pemandian karena di tempat tersebut terdapat sebuah umbul atau sumber mata air.
 |
| Pesanggrahan Rejawinangun jaman dulu (Foto: Google) |
Sebelumnya tidak banyak yang tahu terkait Situs Warungboto.Kemudian di petilasan tersebut dilakukan pemugaran dan renovasi oleh BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta) yang selesai pada tanggal 23 Desember 2016.
Nama situs Warungboto mulai dikenal masyarakat luas ketika putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution melakukan foto pre-wedding di lokasi tersebut. Setelah foto pre-wedding beredar, masyarakat khususnya kaum milenial mulai meramaikan lokasi tersebut untuk berburu spot foto.
Pesanggrahan Rejawinangun sendiri dibangun pada tahun 1877 ketika Sri Sultan Hamengku Buwono II masih bergelar "putra mahkota".
Selama periode sebagai putra mahkota (1765-1792), dia sudah mulai membangun beberapa pesanggrahan, yaitu Pesanggrahan Rejawinangun, Pesanggrahan Purworejo, Pesanggrahan Pelem Sewu, dan Pesanggrahan Rejokusumo.
Adapun beberapa pesanggrahan di Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I, seperti Pesanggrahan Ambar Ketawang, Pesanggrahan Taman Sari, juga Pesanggrahan Krapyak (tempat berburu).
Di dalam Pesanggrahan Rejawinangun terdapat sumber air, yang kemudian juga dibuat menjadi tempat pemandian bagi raja dan keluarganya sekaligus sebagai tempat peristirahatan.
Saat ini sisa-sisa bangunan di situs tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, pendidikan, dan kepariwisataan. (Ian)
