Melihat Lebih Dekat Pancuran Pura Tirta Sudamala Bangli Lokasi Ruwatan Alami

Kamis, 22 Oktober 2020 : 22.02

0 komentar

Pura Tirta Sudamala erat hubunganya dengan salah satu Pura terbesar di Bangli



TERASWISATA - Pura Tirta Sudamala terletak di sebuah desa, tepatnya di Br. Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.


Untuk mencapai tempat wisata Pura Tirta Sudamala dibutuhkan waktu 1,5 jam dari kota Denpasar atau 10 menit dari kota Bangli.


Sampai di lokasi di Pura Tirta Sudamala bagi pengendara mobil harus harus berjalan kaki menuruni jalan beraspal sejauh kurang lebih 200 meter.


Namun bagi pengendara kendaraan roda dua bisa parkir di dekat lokasi pancuran. Tapi jangan khawatir jika tidak ingin berjalan kaki, bisa menggunakan jasa ojek.


Memasuki areal Pura Tirta Sudamala tidak dikenakan biaya atau tiket masuk, hanya dikenakan retribusi parkir saja. Tetapi ada sumbangan sukarela, nominal terserah pada pengunjung.


Sejarah Pura Tirta Sudamala sendiri bisa diketahui dari prasasti Pura Kehen,  sehingga keberadaan Pura Tirta Sudamala erat hubunganya dengan salah satu Pura terbesar di Bangli. Pancoran Pura Tirta Sudamala, tempat ini selalu ramai pada saat-saat hari raya ataukah hari suci bagi  agama Hindu.


Pesona keindahan alam di seputaran pura Tirta Sudamala ini, sangat cocok untuk  tempat melukat  dan jadi  tujuan wisata rohani.


Tak heran jika sumber air dengan beberapa pancuran ini dinilai sakral dan pancoran pingit dan disakralkan ini selalu ramai dikunjungi untuk tempat meruwat atau tempat ritual melukat bagi mereka yang percaya akan kesembuhan penyakit yang disebabkan oleh hal-hal mistis.


Kunjungan di Pancoran Pura Tirta Sudamala juga ramai di  hari-hari suci seperti Purnama, Tilem, kajeng kliwon ataupun Banyupinaruh, banyak warga yang datang ke sini dengan tujuan melukat meruwat diri dengan tujuan-tujuan spiritual.


Pancoran ini terletak di bagian luar  pura Tirta Sudamala. Ada  Sampai 9 buah pancoran tinggi (sekitar 3.5 meter) di sisi sebelah Selatan, yang dikenal sebagai pancoran Dewata Nawa Sanga.


Selanjutnya  ada 6 buah pancoran di sisi utara yang  yang  terbagi  menjadi dua bagian. Satu toya (yeh) kelebutan (mata air alam) masing-masing yaitu kelebutan Toya Langse diyakini sebagai stana Sang Hyang Taksu,


Kawasan tempat melukat Pura Tirta Sudamala di Bangli ini juga terdapat kelebutan Toya Bulan sebagai stana Julit Putih dan kelebutan Toya Penyeseh atau disebut sebagai penglukatan Madu Kama dan sebagian lagi 3 buah pancoran cukup rendah diyakini sebagai penglukatan Widyadara, Widyadari dan Tirta Sudamala.


Uniknya air pancuran yang airnya sangat jernih ini tidak pernah surut meski di musim kemarau.


Tak heran jika air tersebut juga dimanfaatkan  oleh warga untuk kebutuhan air minum. Sedangkan air pancoran dan kelebutan yang mengalir langsung ke sungai dimanfaatkan untuk mandi. (Dari berbagai sumber)

(Dea)


Share this Article

TeraswisataTV

More Stories