TERASWISATA - Pemerintah Kabupaten Badung juga menyiapkan diri untuk memasuki era kenormalan baru dengan menerapkan protokol kesehatan. Diketahui PAD (Pendapatan Asli Daerah) di pulau Bali termasuk Kabupaten Badung sekitar 80 persen ditunjang dari sektor pariwisata.
Selama pandemi kondisi pariwisata Bali ibaratnya mati suri. Semua pelaku industri pariwisata tiarap karena hantaman pandemi corona virus-19 telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat manusia diberbagai belalahan dunia tidak terkecuali Indonesia termasuk Bali.
Selama ini industri pariwisata, yang bagi sebagian besar masyarakat Bali adalah sumber pendapatan utamanya. Pariwisata Bali sangat terpukul, sejak diumumkannya kasus covid-19 pertama kali di Indonesia oleh Presiden Jokowi tanggal 2 Maret 2020.
Industri penerbangan, perhotelan, travel agent, terpaksa harus berhenti beraktivitas. Kini semua mulai bangkit kembali, Kabupaten Badung sudah membahas untuk menerapkan kenormalan baru itu sejak Juni lalu.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Cokorda Raka Darmwan, dalam webinar Kemenparekraf dan Voxpp Shout! bertema Lebih Jauh Kampanye Indonesia Care dan Panduan Protokol Kesehatan untuk Daya Tarik Wisata.
"Saat ini daya tarik wisata (DTW) saat ini sudah ada 11 yang bisa dikunjungi oleh para wisata. DTW tersebut sudah mendapat sertifikat," paparnya.
Sementara itu 11 daya tarik wisata (DTW) diantaranya Pantai Pandawa, Water Blow BTC Nusa Dua, Garuda Wisnu Kencana. Pantai Kuta, True Bali Experience, Pod Chocolate Factory, Pura Taman Ayun, Beachwalk Mall, Quad Adventure Pertiwi, Alas Pala Sangeh, Alam Tirta Outbond.
"Pantai Legian dan Seminyak masih dalam proses sertitikasi," ujar Cokorda. Di masa pandemi, Cokorda Raka mengatakan pihaknya secara masif melakukan promosi virtual, termasuk juga menggandeng YouTuber untuk mempromosikan wisata di Badung.
"Model-model promosi virtual semacam inilah yang di masa pandemi yang sangat gencar kami lakukan, kita juga sudag menyurati semua asosiasi dan industri pariwisata yang ada (di Bali), apabila mereka ingin mempromosikan usahanya, itu bisa menggunakan kota-kota terutama yang sudah ada di pemerintah, terutama dinas pariwisata," pungkasnya. (Radit)