Desa Dibawah Lereng Lawu ini, Dibidik Jadi Sentra Perkebunan Pisang Mas Kirana

Selasa, 11 Agustus 2020 : 06.23

0 komentar

KARANGANYAR - Libatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) supplier buah-buahan asal Yogyakarta bersama penggiat pertanian dan juga Bank Jateng gelar Sosialisasi program Perkebunan Pisang Mas Kirana di Balai Desa Dawung Matesih.

Suwarno salah satu supplier buah-buahan asal Yogyakarta sebut perusahaannya yang akan membina petani di Dawung, Matesih untuk menamam jenis pisang mas Kirana.

Dan nantinya  hasil dari para petani pisang ini akan dibeli kembali untuk selanjutnya dijual kepada supplier besar ternama. "Kami berupaya  kita beli melibatkan BUMDES di Kabupaten Karanganyar termasuk untuk pengepakan juga melibatkan masyarakat sekitar," paparnya, Senin (10/8/2020).

Terkait mekanisme kerjasama nantinya akan menggunakan sistem potong panen (bagi hasil) saat masa penen tiba. Pihaknya yang nantinya akan menyediakan bibit pisang berkualitas dan petani yang menanam dan merawat hingga masa panen.

"Untuk pembiayaan nanti akan bekerjasama dengan Bank Jateng," lanjutnya. Suwarno menambahkan dirinya berharap agar industri pertanian hadir di Karanganyar, petani menanam dan nantinya saat panen tidak bingung lagi untuk pemasarannya.

Sengaja mengembangkan pasar pisang mas Kirana di wilayah Karanganyar, khususnya Matesih selain permintaan pasar sangat besar, disamping itu lahannya juga paling cocok untuk budidaya. "Baik itu kontur tanah, ketinggian, juga suhunya termasuk tenaga kerjanya juga banyak," imbuhnya. 

Kepala Desa Dawung Matesih sangat mengapresiasi jika wilayahnya dijadikan sentra perkebunan pisang mas Kirana. Terlebih lagi dalam pelaksanaanya melibatkan BUMDES.

Libatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) supplier buah-buahan asal Yogyakarta bersama penggiat pertanian dan juga Bank Jateng gelar Sosialisasi program Perkebunan Pisang Mas Kirana di  Balai Desa Dawung Matesih.

Perusahaan yang membina petani-petani untuk menamam pisang mas Kirana yang akan disupply pada Bayer utama great Giant pinaple.

Suwarno salah satu supplier buah-buahan membina petani untuk menanam pisang mas Kirana dan nantinya hasil dari para petani pisang akan dibeli kembali untuk selanjutnya dijual kepada supplier besar ternama.

"Kami berupaya kita beli melibatkan BUMDES di Kabupaten Karanganyar termasuk untuk pengepakan juga melibatkan masyarakat sekitar," paparnya. Sedangkan mekanisme kerjasama nantinya akan menggunakan sistem potong panen (bagi hasil) saat masa penen tiba.

Pihaknya yang nantinya akan menyediakan bibit pisang berkualitas dan petani yang menanam dan merawat hingga masa panen. Kami ingin industri pertanian hadir di Karanganyar, petani menanam dan nantinya saat panen tidak bingung lagi untuk pemasarannya.

Pihaknya sengaja mengembangkan pasar pisang mas Kirana di wilayah Karanganyar, khususnya Matesih karena lahannya paling cocok untuk budidaya.

"Baik itu kontur tanah, ketinggian, juga suhunya termasuk tenaga kerjanya juga banyak. Ke depan diharapkan produk pisang Mas Kirana ini tidak hanya memenuhi pasar domestik tapi juga dapat juga dapat diekspor", tambahnya.

Kepala Desa Dawung, Suyadi sangat mengapresiasi jika wilayahnya dijadikan sentra perkebunan pisang mas Kirana. Terlebih lagi dalam pelaksanaanya melibatkan BUMDES.

"Desa kami sebagian besar besar adalah lahan pertanian dan perkebunan yang menghasikan komiditas buah seperti duku, durian, rambutan," jelasnya. Rencana pengembangan program perkebunan pisang ini sejalan dengan kondisi desa yang sebagian warganya merupakan petani

Terlebih lagi BUMDES Dawung ini juga memiliki  usaha membuat pupuk organik."Dengan program ini akan saling mendukung, kita bisa jadi pemasuk untuk pupuk organiknya," paparnya. Sementara hadir juga Iib Suryo Adi Wibowo, ketua Tim Analis Pembiayaan Bank Jateng Syariah Surakarta.

Perwakilan dari Bank Jateng tersebut memberikan pemaparan terkait pendanaan program penanaman pisang bagi para petani pisang skema pembiayaan yang cocok dengan menggunakan program pembiayaan KUR.

"Untuk teknisnya nanti bisa perseorangan maupun kelompok tani," jelasnya. Karena ini baru sosialisasi, maka dari Bank Jateng hanya memberikan pemaparan singkat terkait sistem pembiayaan KUR. Seperti  bagaimana persyaratan untuk mengajukan KUR termasuk batasan limit pinjaman. (Dia/Sus)

Share this Article

TeraswisataTV

More Stories