Lestarikan Budaya Tradisional Wayang Kulit, Fokus Pemerintah Karanganyar

Minggu, 01 Desember 2019 : 15.49

0 komentar

KARANGANYAR - Nguri uri kabudayan Jawi menjadi program kerja Pemerintah Kabupaten Karanganyar, khususnya budaya wayang kulit. Ini terbukti dengan rutinnya digelar wayangan di Monumen Ibu Tien Suharto di Jaten setiap malam Rabu Pon.

Seperti halnya malam ini di malam Rabu Pon Monumen Jaten digelar wayangan dengan Lakon Ponco Driyo Lair yang dibawakan dalang muda Halintar Cokro, Selasa(29/10/19).

Ki Begug Purnomo Sidi mantan Bupati wonogiri yang hadir pun sampaikan bahwa Monumen Ibu Tien Suharto di Jaten ini sudah menjadi kesepakatan antara Pemerintah Karanganyar dengan beliau untuk dijadikan ajang gelar budaya khususnya di Karanganyar.

“Nguri uri kabudayan jawi lewat wayang kulit agar budaya wayangan tidak luntur,” jelas Ki Begug. Bekerja sama juga dengan Institut Seni Indonesia Surakarta, kegiatan wayangan selalu dihadiri mahasiswa dari luar Indonesia yang ingn belajar wayang kulit.

Sementara Drs. Tarsa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Karanganyar yang dalam hal ini mewakili Bupati Karanganyar mebenarkan bahwa memang Monumen Jaten ini sudah menjadi perhatian Pemkab Karanganyar untuk pelestarian budaya khususnya wayang kulit.

“Setiap malam Rabu pon menjadi kesepakatan untuk digelar acara wayangan di Monumen ini dengan harapan masyarakat makin mencintai budaya wayang kulit,“ tegasnya.

Kadisdikbud Tarsa juga sampaikan informasi kepada msyarakat yang hadir malam itu untuk ikut memeriahkan gelaran wayang kulit semalam suntuk dengan 17 dalang yang akan di helat di plataran Plaza Alun alun Karanganyar saat perayaan hari wayang dunia November kelak.

Selain di Karanganyar, gelaran wayang kulit semalam suntuk dalam rangka memperingati hari wayang dunia ini juga diselenggarakan di kampus ISI Surakarta. Monggo silahkan masyarakat memilih mau menyaksikan yang di Alun alun Karaganyar atau mau menyaksikan yang di helat d kampus ISI. (Dya)

Share this Article

TeraswisataTV

More Stories