Musium Sangiran, Wisata Edukasi yang Mendunia

Rabu, 30 Mei 2018 : 22.39

0 komentar

Teraswisata - Ingin tahu bagaimana sosok manusia purba yang hidup jutaan tahun lalu, bagaimana kehidupan mereka sehari-hari. Kita bisa merasakan sensasi kehidupan jaman purba dengan mengunjungi Musium Sangiran yang berada di Karangjambe, Plupuh Sragen, berjarak 20 km dari kota Solo ke arah utara.

Dari pintu masuk, pengunjung akan menaiki anak tangga sedikit ke atas untuk mencapaj pintu musium, dan di atas bangunan musium ini merupakan lelehan lahar gunung Lawu purba yang yang berusia 1,8 juta tahun lalu.

Sebuah tulisan "Situs Manusia Purba Sangiran, the home land of Java Man" menyambut kehadiran pengunjung. Musium Sangiran merupakan musium manusia purba yang terlengkap di Asia. Mempunyai koleksi lebih dari 14 ribu fosil purba.

Masyrakat menyebutnya 'balung buto' karena sebagian besar fosil yang ditemukan berukuran sangat besar. Usia fosil manusia purba juga bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu.

Koleksinya juga beragam mulai dari fosil manusia purba, tumbuhan purba, binatang juga peralatan sehari-hari mereka.

Musium ini juga dilengkapi beragam informasi lengkap tentang sejarah kehidupan manusia purba yang bisa disaksikan melalui audiovisual dan diorama yang menggambarkan kehidupan sehari-hari manusia purba.

Sebagian yang ditampilkan merupakan replika, namun sebagian lagi merupakan fosil yang asli namun dilindungi dalam kotak kaca.

Sejak ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya dan masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21), lokasi di sekitar Sangiran sangat dijaga kelestariannya.

Luas situs Sangiran mencapai lebih dari 56 km persegi. Musium ini juga dilengkapi Menara atau gardu pandang, dimana para pengunjung bisa menyaksikan keindahan dan keasrian panorama di sekitar Sangiran dari ketinggian.

Museum Sangiran buka mulai pukul 8.00 pagi hingga 16.00. Harga tiket masuk hanya Rp. 5.000. Namun setiap hari Senin, museum tutup untuk perawatan dan pemeliharaan. (dian)

Share this Article

TeraswisataTV

More Stories